APLIKASI KONTROL BAGASI
1. Pendahuluan
Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
Bentuk dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP
Konfigurasi pin infra red (IR) receiver
atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5
volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP ( TEMIC
Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama
yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah,
konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra
merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors
Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah
dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung
mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor
inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin
keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi
carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan
berlogika 1.
Pada rangkaian pemancar hanya
pengaturan supaya led infra merah menyala dan tidak kekurangan atau
kelebihan daya, oleh karena itu gunakan resistor 680 ohm. Pada rangkaian
penerima foto transistor berfungsi sebagai alat sensor yang berguna
merasakan adanya perubahan intensitas cahaya infra merah. Pada saat
cahaya infra merah belum mengenai foto transistor, maka foto transistor
bersifat sebagai saklar terbuka sehingga transistor berada pada posisi
cut off (terbuka). Karena kolektor dan emitor terbuka maka sesuai dengan
hukum pembagi tegangan, tegangan pada kolektor emitor sama dengan
tegangan supply (berlogika tinggi). Keluaran dari kolektor ini akan
membuat rangkaian counter menghitung secara tidak teratur dan jika kita
tidak meredamnya, bouncing keluaran tersebut ke input couinter. Untuk
meredam bouncing serta memperjelas logika sinyal yang akan kita input ke
rangkaian counter, kita gunakan penyulut schmitt trigger. Penyulut
Schmitt trigger ini sangat berguna bagi anda yang berhubungan dengan
rangkaian digital, misal penggunaan pada peredaman bouncing dari
saklar-saklar mekanik pada bagian input rangkaian digital.
Rangkaian counter yang digunakan disini
adalah menggunakan IC 4026 (Decade Counter) salah satu IC dari keluarga
CMOS. IC counter ini akan mencacah apabila mendapatkan input clock
berubah dari logika rendah ke tinggi. IC ini juga langsung bisa
hubungkan ke seven segment karena keluarannya memang dirancang untuk
seven segment. Jadi tidak perlu menggunakan IC decoder sebagai pengubah
nilai biner menjadi nilai 7-segment.
Untuk mengatur kepekaan sensor bisa memutar potensio VR1 pada titik kritis, atau jika diperlukan bisa mengganti R2 dengan nilai yang lebih sesuai.
Untuk mengatur kepekaan sensor bisa memutar potensio VR1 pada titik kritis, atau jika diperlukan bisa mengganti R2 dengan nilai yang lebih sesuai.
- Sensor Infrared
- Motor DC
- Speaker
- Battery
- Logic State
- LED
- Relay
- Transistor
- Resistor
5. Link Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar