- Merangkai dan menguji aplikasi output pada mikrokontroller Arduino
- Merangkai dan menguji input pada mikrokontroller Arduino
- Merangkai dan menguji I/O pada mikrokontroller Arduino
- Module Arduino
- LED
- Seven Segmen
- Motor
- LCD
A.Arduino
Arduino
adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source yang
di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler
dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino yang kita gunakan pada
prkatikum ini adalah arduino mega yang menggunakan chip AVR ATmega 2560
yang memiliki fasilitas PWM, komunikasi serial, ADC, timer, interupt,
SPI dan I2C. Sehingga Arduino bisa digabungkan bersama modul atau alat
lain dengan protocol yang berbeda-beda. Bahasa pemograman yang digunakan
adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah dipermudah menggunakan
fungsi-fungsi yang sederhana sehingga lebih mudah dalam memprogramnya.
Dalam memprogram arduino, kita bisa menggunakan serial komunikasi agar
arduino dapat berhubungan dengan komputer ataupun aplikasi lain.
Beberapa fitur dari Arduino Mega 2560 ini adalah :
Microcontroller
|
ATmega2560
|
Operating Voltage
|
5V
|
Input Voltage (recommended)
|
7-12V
|
Input Voltage (limits)
|
6-20V
|
Digital I/O Pins
|
54 (of which 15 provide PWM output)
|
Analog Input Pins
|
16
|
DC Current per I/O Pin
|
20 mA
|
DC Current for 3.3V Pin
|
50 mA
|
Flash Memory
|
256 KB of which 8 KB used by bootloader
|
SRAM
|
8 KB
|
EEPROM
|
4 KB
|
Clock Speed
|
16 MHz
|
BAGIAN-BAGIAN DARI ARDUINO MEGA 2560
- · Soket USB
Soket USB adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke komputer atau laptop.
Berfungsi untuk mengirimkan program ke Arduino dan juga sebagai port komunikasi serial.
· Input / Output Digital
Input/Output Digital atau digital pin adalah pin-pin untuk menghubungkan Arduino dengan
komponen atau rangkaian digital. Pada Arduino Mega terdapat 53 I/O Digital dimana 16
diantaranya dapat dijadikan sebagai output PWM
- · Input Analog
Input Analog atau analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk
menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog. Misalnya dari
potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya, dsb.
Terdapat 16 input analog pada arduino mega 2560.
- · Pin POWER
Pin-pin catu daya adalah pin yang memberikan tegangan untuk komponen
atau rangkaian yang dihubungkan dengan Arduino. Pada bagian catu daya
ini terdapat juga pin Vin dan Reset.Vin digunakan untuk memberikan
tegangan langsung kepada Arduino tanpa melalui tegangan USB atau
adaptor.
- · Tombol RESET
Reset adalah pin untuk memberikan sinyal reset melaui tombol atau rangkaian eksternal.
- · Jack Baterai/Adaptor
Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai Arduino dengan
tegangan dari baterai/adaptor 9V pada saat Arduino sedang tidak
disambungkan ke komputer. Kalau Arduino sedang disambungkan ke komputer
melalui USB, Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, jadi tidak
perlu memasang baterai/adaptor saat memprogram Arduino.
A. LED
LED adalah suaatu semikonduktor yang memancarkan cahaya, LED mempunyai kecenderungan polarisasi. LED mempunyai kutub positif dan negatif (p-n)
dan hanya akan menyala bila diberikan arus maju. Ini dikarenakan LED
terbuat dari bahan semikonduktor yang hanya akan mengizinkan arus
listrik mengalir ke satu arah dan tidak ke arah sebaliknya. Bila LED
diberikan arus terbalik, hanya akan ada sedikit arus yang melewati LED.
Ini menyebabkan LED tidak akan mengeluarkan emisi cahaya.
B. Liquid Crystal Display (LCD)
Liquid Crystal Display (LCD) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi untuk
menampilkan
output sebuah sistem dengan cara membentuk suatu citra atau gambaran
pada sebuah layar. Secara garis besar komponen penyusun LCD terdiri dari
kristal cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah elektroda
transparan dan 2 buah filter polarisasi (polarizing filter).
Gambar Penampang komponen penyusun LCD
Keterangan:
1. Film dengan polarizing filter vertical untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
2. Glass substrate yang berisi kolom-kolom elektroda Indium tin oxide (ITO).
3. Twisted nematic liquid crystal (kristal cair dengan susunan terpilin).
4. Glass substrate yang berisi baris-baris elektroda Indium tin oxide (ITO).
5. Film dengan polarizing filter horizontal untuk memolarisasi cahaya yang masuk.
6. Reflektor cahaya untuk memantulkan cahaya yang masuk LCD kembali ke mata pengamat.
Sebuah
citra dibentuk dengan mengombinasikan kondisi nyala dan mati dari
pixel-pixel yang menyusun layar sebuah LCD. Pada umumnya LCD yang dijual
di pasaran sudah memiliki integrated circuit tersendiri sehingga para
pemakai dapat mengontrol tampilan LCD dengan mudah dengan menggunakan
mikrokontroler untuk mengirimkan data melalui pin-pin input yang sudah
tersedia.
Kaki-kaki yang terdapat pada LCD
C. Seven Segmen
Layar tujuh segmen ini seringkali digunakan pada jam digital, meteran elektronik, dan perangkat elektronik lainnya yang menampilkan informasi numerik. Layar tujuh segmen ini terdiri dari 7 buah LED yang
membentuk angka 8 dan 1 LED untuk titik/DP. Angka yang ditampilkan di
seven segmen ini dari 0-9. Cara kerja dari seven segmen disesuaikan
dengan LED. LED merupakan komponen diode yang dapat memancarkan cahaya.
kondisi dalam keadaan ON jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari
Vcc dan katode mendapatkan sumber negatif dari ground.
Berdasarkan cara kerjanya, tujuh segmen dibagi menja
D. Motor DC
Pada
dasarnya beberapa aplikasi yang menggunakan motor DC harus dapat
mengatur kecepatan dan arah putar dari motor DC itu sendiri. Untuk dapat
melakukan pengaturan kecepatan motor DC dapat menggunakan metode PWM
(Pulse Width Modulation) sedangkan untuk mengatur arah putarannya dapat
menggunakan rangkaian H-bridge yang tersusun dari 4 buah transistor.
Tetapi dipasaran telah disediakan IC L293D sebagai driver motor DC yang
dapat mengatur arah putar dan disediakan pin untuk input yang berasal
dari PWM untuk mengatur kecepatan motor DC.
Sebelum membahas tentang IC L293D, alangkah baiknya jika kita
membahas driver motor DC menggunakan rangkaian analog terlebih dahulu.
Jika
diinginkan sebuah motor DC yang dapat diatur kecepatannya tanpa dapat
mengatur arah putarnya, maka kita dapat menggunakan sebuah transistor
sebagai driver. Untuk mengatur kecepatan putar motor DC digunakan PWM
yang dibangkitkan melalui fitur Timer pada mikrokontroler. Sebagian
besar power supply untuk motor DC adalah sebesar 12 V, sedangkan output
PWM dari mikrokontroler maksimal sebesar 5 V. Oleh karena itu digunakan
transistor sebagai penguat tegangan. Dibawah ini adalah gambar driver
motor DC menggunakan transistor.
Sedangkan
jika diinginkan sebuah motor DC yang dapat diatur kecepatan atau arah
putarnya maka digunakanlah rangkaian H-brigde yang tersusun dari 4 buah
transistor.
Dari
gambar diatas jika diinginkan motor DC berputar searah jarum jam maka
harus mengaktifkan transistor1 dan transistor4 dengan cara memberikan
logika high pada kaki Basis transistor tersebut. Sedangkan untuk
berputar berlawanan arah jarum jam maka harus mengaktifkan transistor2
dan transistor 3 dengan cara memberikan logika high pada kaki Basis
transistor tersebut. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
Dari gambar diatas terlihat jelas bahwa dengan mengaktifkan
transistor1 dan transistor4 akan menyebabkan motor DC berputar searah
jarum jam. Dimana arus listrik akan mengalir dari power supply (12 V)
melalui transistor1, lalu ke motor DC, lalu ke transistor4 dan akan
berakhir di ground. Begitu juga sebaliknya untuk putaran berlawanan arah
jarum jam.
Sedangkan
untuk pengaturan kecepatannya anda dapat menghubungkan output PWM ke
kaki basis transistor1 untuk putaran searah jarum jam. Dan untuk putaran
berlawanan arah jarum jam, output PWM dapat dihubungkan kekaki basis
transistor- transistor
Berikut adalah rangkaian dari driver l293D
- Input dan Output
Pada
gambar diatas kita bisa melihat bahwa terdapat 4 input dan 4 output.
pada pin input akan mengatur dan mengontrol pin output masing-masing,
yaitu Input 1 akan menggontrol Output 1 dan seterusnya. Pin input akan
dihubungkan dengan kontroller, seperti mikrokontroller ATmega misalnya,
yang berfungsi untuk memberikan sinyal untuk mengontrol IC L293d
tersebut. Sinyal yang diberi berupa logika 1 (high) atau 0 (low). Ketika
pin input mendapatkan logika 1 (high) maka ouptunya akan aktif dan
sebaliknya jika diberi logika 0 (low) maka output akan nonaktif atau
mati (kalau logika saya disini nilai 1 akan dihubungkan dengan input
daya pada VCC2, sedangkan saat diberi nilai 0 maka terhubung pada GND).
Motor akan berputar jika pada kedua output (misal ouput 1 dan ouput 2)
memiliki sinyal yan berbeda, jika masing-masing menerima logika 1 dan 0
atau 0 dan 1 maka motor DC dapat bergerak, namun jika memiliki nilai
logika yang sama yaitu 0 dan 0 atau 1 dan 1 maka motor DC akan berhenti
atau tidak berputar.
- Pin Enable
Pada
rangkaian diatas juga terdapat dua pin Enable yang berada pada pin ke 1
dan 9 yang berguna untuk mengkaktifkan fungsi input dan output. Pada
Enable 1 akan mengontrol input dan output 1 dan 2, sedangkan pada Enable
2 akan mengontrol Input dan output 3 dan 4. Bagaimana cara kerja pin
Enable? apa pengaruhnya dengan input dan output? Jadi, jika saya
logikakan pin Enable ini memberi jalan untuk masing-masing input dan
output untuk aktif atau tidak, cukup memberi tegangan sebesar 4,5v-5,5v
pada pin ini maka output dan input yang dikontrolnya dapat digunakan,
maka jika tidak diberikan tegangan pada pin Enable maka input dan
outputnya tidak bisa bekerja.
- VCC 1 dan VCC 2
Kedua
pin ini memiliki peran yang berbeda, dimana VCC 1 akan digunakan untuk
memberi power atau tegangan listrik pada IC L293D agar bisa bekerja dan
sedangkan VCC 2 berfungsi untuk memberi arus untuk motor DC yang ingin
digunakan atau di kontrol. IC tersebut dapat bekerja pada tegangan
sekitar 4,4v-5,5v DC agar bekerja maksimal. jadi maksimal suplay daya
untuk VCC1 hanya sebesar 4,4v-5,5v DC saja. Untuk VCC 2 kita bisa
menyuplay daya sebesar 3v-16v (tegangan tersebut sudah saya coba, untuk
lebih dari 16v saya sendiri belum pernah coba).
Apakah VCC1 dan VCC2 bisa disambungkan?
Bisa
saja, jika motor DC yang ingin kita kontrol membutuhkan tegangan hanya
sebanyak 5v saja, lebih dari itu antara VCC1 dan VCC 2 tidak dapat
dihubungkan karna akan menyebabkan IC L293D panas dan kebakar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar